Poso – Penyergapan DPO Teroris di Poso, Senin (22/1) sejak pukul 07.00 WITA hingga siang hari ini, oleh tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri dan Polda Sulteng berakhir dengan baku tembak. Akibat baku tembak itu di Jalan Pulau Irian, Kelurahan Gebang Rejo, Poso Kota itu, empat dilaporkan tewas. Dua orang Polisi dan dua orang warga sipil yang diidentifikasi sebagai kelompok Mujahiddin Tanah Runtuh.
Seorang Polisi yang tewas berasal dari Densus 88 diketahui bernama Brigadir Polisi Dua Rony. Ia tewas tertembak di kepala. Seorang Polisi lainnya belum diketahui. Adapun warga sipil yang diketahui tewas adalah Om Gam dan Ustadz Mahmud. Keduanya adalah warga Kelurahan Gebang Rejo, Poso Kota.
Selain korban tewas, seorang Polisi dan dua warga sipil lainnya terluka akibat tembakan. Mereka adalah Inspektur Polisi Dua Maslikan, dan dua warga sipil yakin Kusno (35) seorang penjual bakso dan Paijo (40), seorang tukang ojek. Warga sipil yang ditembak ini merupakan korban salah sasaran. Keduanya masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Poso.
Saat ini, situasi Kota Poso menegangkan. Aktivitas di Pasar Sentral Poso terhenti. Banyak pedagang memilih menutup took dan lapak-lapaknya. Sementara sebagian besar kantor pemerintahan mulai sepi, karena para Pegawai Negeri Sipil (PNS) memilih pulang untuk menghindari kejadian yang tak diinginkan. ***
Sunday, January 21, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Blog Info
BLOG ini berisi sejumlah catatan jurnalistik saya yang sempat terdokumentasikan. Isi blog ini dapat dikutip sebagian atau seluruhnya, sepanjang menyebutkan sumbernya, karena itu salah satu cara menghargai karya orang lain. Selamat membaca.
Dedication Quote
ORANG yang bahagia itu akan selalu menyediakan waktu untuk membaca, karena itu sumber hikmah. Menyediakan waktu tertawa karena itu musiknya jiwa. Menyediakan waktu untuk berfikir karena itu pokok kemajuan. Menyediakan waktu untuk beramal karena itu pangkal kejayaan. Menyediakan waktu untuk bersenda gurau karena itu akan membuat awet muda.Menyediakan waktu beribadah karena itu adalah ibu dari segala ketenangan jiwa. [Anonim]
0 comments:
Post a Comment