POSO- Sejumlah warga sipil masih dinyatakan hilang oleh pihak keluarganya masing-masing sampai Kamis (25/1). Lantaran belum diketahuinya keberadaan mereka pasca terjadinya baku tembak polisi dengan kelompok bersenjata Senin (22/1) lalu. Rata-rata mereka menduga, keluarga mereka menjadi korban salah tangkap Polisi karena dianggap ikut membantu kelompok bersenjata.
Salah seorang warga Kayamanya, Jum menyatakan bahwa hingga kini anaknya yangt bernama Aco (19) belum diketahui keberadaannya. "Saya dengar ada di Polda, tapi kenapa, apa salahnya?” sebut Jum.
Jum sekarang berharap-harap cemas, sebab sampai Kamis ini Aco belum juga pulang. Apalagi ada yang menakutinya dan mengatakan anaknya ditahan karena terlibat mendukung kelompok bersenjata yang baku tembak dengan Polisi. Menurutnya, saat itu, anaknya permisi untuk sembahyang. Setelah itu, ia tidak mendengar kabarnya lagi.
Saman (42), warga Kelurahan Tegalrejo juga menuturkan hal serupa. "Anak saya juga belum ditahu nasibnya sekarang. Katanya ditahan Polisi. Tapi salah apa dia. Dia waktu itu ke Tanah Runtuh cuma kerja buruh bangunan. Dia Salah apa? Dia kan bukan DPO apalagi ikut-ikut kelompok itu,” tukas Saman.
Jum dan Saman tidak sendiri. Di Kelurahan Gebang Rejo ada enam warga yang dilaporkan hilang. Salah satunya adalah Haji Rois, warga Jalan Pulau Madura. Ia hilang dengan anak buahnya sebanyak empat orang. Rois sendiri adalah pengusaha pengumpul besi tua dan plastik. Saat terjadi baku tembak mereka terjebak dalam rumah. Ketika diminta keluar, mereka ketakutan karena bunyi salakan senjata sudah terdengar beruntun.
“Saya juga sudah ditangkap. Saya sempat diikat tangan saya ke belakang. Lalu difoto dan ditaruh senjata rakitan di perut saya. Padahal itu bukan milik saya. Saya tidak tahu dari mana,” aku Ulul Albab, putra Haji Rois yang kemudian dilepas Polisi.
Ia dilepaskan karena saat terjadi tembak-tembakan diketahui tidak berada di lokasi tersebut.
Enam warga Gebangrejo yang kini dinyatakan hilang adalah Haji Rois, Hartono, Abdul wahab, Bahaudin, dan Sobirin. Kelima orang itu, sehari-harinya bekerja sebagai pengumpul botol bekas dan besi tua.
Sementara itu, dari data Kepolisian diketahui beberapa dari mereka yang kini dinyatakan hilang ternyata ditahan di Polda Sulteng. Mereka diduga terkait dengan kelompok bersenjata yang baku tembak dengan Polisi.
Kepala Bidang Humas Polda Sulteng menyatakan bahwa mereka sementara diperiksa. Jika tidak terbukti sebagai bagian dari kelompok bersenjata akan segera dilepaskan.***
--------------------------------------------------------------------------------
Daftar 23 Warga yang ditahan di Polda Sulteng
--------------------------------------------------------------------------------
1. Rahmad Duslan (21) asal Kayamanya
2. Wikra wardana alias Aco (19) asal Kayamanya
3. Mardiyanto alias Didi (20) Moengko lama
4. Jufri (20) asal Moengko Baru
5. Ibnu (24) asal Gebangrejo
6. Herwadi (19) asal Gebangrejo
7. Muhirin ( 28) asal Tambarana
8. Indra Setiawan (16) asal Poso Pesisir
9. Hafid (20) asal Kayamanya
10. Mansyur alias Miting (23) asal Tegalrejo
11. Arman alias Man (17) asal Kayamanya
12. Suhardi (20) asal Tegalrejo
13. Ahmad alias Mat (24) asal Tegalrejo
14. Abdul Wahab alias Dul (20) asal Gebangrejo
15. Suhartono (21) asal Gebangrejo
16. H. Rois (46) asal Gebangrejo
17. Muh. Bahaudin (23) asal Gebangrejo
18. Sabirin (24) asal Gebangrejo
19. Iwan Hartono (22) asal Gebangrejo
20. Anto (17) asal Gebangrejo
21. Tugiran (DPO) (25) asal Gebangrejo
22. Wiwin Kalahe alias Tomo DPO (22) asal Kasintuwu
23. Rasiman (29) asal Gebangrejo
--------------------------------------------------------------------------------
Thursday, January 25, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Blog Info
BLOG ini berisi sejumlah catatan jurnalistik saya yang sempat terdokumentasikan. Isi blog ini dapat dikutip sebagian atau seluruhnya, sepanjang menyebutkan sumbernya, karena itu salah satu cara menghargai karya orang lain. Selamat membaca.
Dedication Quote
ORANG yang bahagia itu akan selalu menyediakan waktu untuk membaca, karena itu sumber hikmah. Menyediakan waktu tertawa karena itu musiknya jiwa. Menyediakan waktu untuk berfikir karena itu pokok kemajuan. Menyediakan waktu untuk beramal karena itu pangkal kejayaan. Menyediakan waktu untuk bersenda gurau karena itu akan membuat awet muda.Menyediakan waktu beribadah karena itu adalah ibu dari segala ketenangan jiwa. [Anonim]
0 comments:
Post a Comment