Thursday, November 19, 2009

Anggota Densus 88 Tembak Sopir Mobil Sewa


Palu - Seorang anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Kamis (19/11) dinihari menembak soerang sopir mobil sewa di tempat hiburan malam terbesar di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Korban masih dirawat intensif di ruang perawatan intensif Rumah Sakit Bhayangkara, Polda Sulteng.

Korban bernama Hasruddin, saat ini hanya bisa terbaring menahan rasa sakit akibat terkena tembakan di bagian perut sebelah kanan menembus ke lengannya. Ia terkena tembakan Brigadir Polisi Satu Malik, anggota Densus 88/AT.

Sopir mobil rental ini Kamis dinihari datang ke Space Bar, tempat hiburan malam terbesar di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Saat ia berada di sana, tiba-tiba ada keributan antara seorang anggota Densus dengan beberapa orang. Korban yang tidak jauh dari tempat kejadian perkara berusaha melerai.

Hasruddin melihat anggota Densus itu dikeroyok, ia pun berusaha melerai, namun naas, saat Briptu Malik hendak mengeluarkan tembakan peringatan, ada yang hendak merampas pistolnya. Pistolnya pun meletus mengenai lantai dan pelurunya memantul mengenai Hasruddin.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulteng AKBP Irfaizal Nasution membenarkan adanya tembakan yang memantul itu.

Saat ini, Briptu Malik tengah diperiksa oleh Divisi Profesi dan Pengamanan Polda Sulteng.***

Wednesday, September 30, 2009

Duka Cita untuk Padang


Berikut salah satu berita yang dipublikasikan detikNews - http://www.detik.com tentang gempa bumi di Padang, Sumatera Barat. Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan sampai saat ini sudah 75 orang dilaporkan tewas.

Mari kita mengirimkan doa kepada mereka yang menjadi korban dalam musibah itu. Dan semoga yang ditinggalkan mendapat ketabahan. Duka cita Padang, adalah Duka Cita Indonesia.

"Kepanikan menghinggapi warga Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) saat gempa 7,6 SR terjadi. Ribuan orang menyesaki jalan-jalan di kota Padang untuk menuju tempat tinggi. Mereka khawatir adanya tsunami. Saat ini, ribuan warga masih mengungsi di daerah dataran tinggi.

Pemantauan detikcom, Rabu (30/9/2009), jalan-jalan di Kota Padang dipenuhi lautan manusia dan kendaraan sesaat setelah gempa mengguncang. Masyarakat tumpah ruah ke jalan-jalan untuk mencoba menyalamatkan diri, baik berjalan kaki, berlari atau menumpang kendaraan.

Akibat kekacauan ini, lalu lintas di jalan-jalan di Padang macet luar biasa. Kendaraan yang berada di jalan raya nyaris tidak bisa bergerak. Bahkan, lalu lintas di Simpang Tabing menuju kawasan Bypass macet total.

Sedangkan bangunan-bangunan di pinggir jalan tampak roboh. Bahkan, sejumlah bangunan juga terbakar hebat. Suasana di Kota Padang benar-benar semrawut. Warga tampak kebingungan harus berbuat apa.

Hingga saat ini ribuan warga masih mengungsi ke rumah sanak saudara di tempat yang lebih tinggi untuk menginap. Namun, sebagian warga, antara lain warga Lubuk Minturun dan Limau Manis, sudah kembali ke rumahnya masing-masing, setelah dipastikan tidak ada tsunami.

Sementara itu di kawasan Lubuk Minturun, banyak warga yang memarkirkan mobil-mobilnya di pinggir jalan. Pemilik mobil dan keluarganya tampak istirahat dan menginap di dalam mobilnya.

Hingga pukul 21.54 WIB, suasana tak menentu masih terlihat di Padang. Listrik padam, sehingga Padang gelap gulita. Sedangkan lalu lintas di jalan-jalan utama Padang sudah mulai lengang, tidak ada kemacetan lagi."

Tuesday, September 29, 2009

Satpol PP dan TNI AD Bongkar Kios Miras



Palu - Aparat gabungan Satuan Polisi Pamong Praja dan unsur Tripika Palu Barat, Senin (28/09/2009) siang membongkar kios yang diduga menjadi tempat penjualan minuman keras. Tidak ada perlawanan dalam pembongkaran ini karena pemilik toko miras lebih dulu kabur.

Belasan aparat Polisi Pamong Praja bersama anggota TNI Angkatan Darat dan dipimpin Camat Palu barat membongkar sebuah kios milik Candra. Kios yang terletak di bilangan Jalan SIS Aljufri ini disinyalir menjadi salah satu pusat penjualan dan pemasok minuman keras yang beredar di Kota Palu.

Pembongkaran kios miras ini berjalan lancar dan tanpa perlawanan karena sang pemilik lebih dulu kabur, setelah sebelumnya mengetahui kedatangan aparat. Saat dibongkar kios ini sudah dalam keadaan kosong.

Menurut Camat Palu Barat Dahyar, kios ini terpaksa dibongkar. “Pemilikya tidak mengindahkan peringatan pemerintah serta tuntutan warga yang melarang penjualan minuman keras. Apalagi letaknya berhadapan dengan Masjid Annur,” kata Dahyar.

Kios minuman keras ini memang sudah beberapa kali didemo dan didatangi ratusan massa saat bulan suci Ramadhan lalu. Warga bahkan sempat menggeledah kios ini dan menemukan adanya belasan botol minuman keras berbagai merek.***

Sunday, September 27, 2009

Preman Tewas Dikeroyok Warga



Palu - Aksi main hakim sendiri terjadi di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Puluhan warga Desa Mamu, Kecamatan Pipikoro mengeroyok seorang warga yang dituding sebagai preman kampung. Pemicunya, korban dianggap sudah sangat meresahkan
warga karena kerap berulah dan bertindak criminal. Ironisnya aksi main hakim sendiri ini dipimpin langsung Kepala Desa Mamu Jonathan Damang.

Sebanyak 12 warga Desa Mamu, Kecamatan Pipikoro, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah terpaksa mendekam dalam sel tahanan Kepolisian Sektor Kulawi karena terlibat pengeroyokan dan pembunuhan seorang warga bernama Jonathan Lengkei. Salah
seorang tersangka tak lain Kepala Desa Makmur Jonathan Damang yang diduga kuat menjadi otak peristiwa pengeroyokan ini.

Saat diiterogasi polisi, para tersangka mengaku melakukan aksi pengeroyokan karena tidak tahan dengan ulah korban. Korban selama ini menganggap dirinya preman kampung.
“Dia suka sekali main ancam-ancam kalo permintaannya tidak dipenuhi. Baru-baru ini dia mau perkosa adik saya, Selviani,” aku Sion, salah seorang tersangka.

Menurut Sion mereka mengeroyok korban karena sudah tidak mampu menahan kesabaran melihat ulah preman kampung ini.

“Kalo saya sempat memukul korban dengan tangan kosong. Kalo yang lain ada yang tikam dengan sangkur dan parang,” aku Buang, tersangka lainnya.

Kapolsek Kulawi Ajun Komisaris Polisi Rimba Swandy membenarkan adanya kasus ini. Kejadiannya menurutnya terjadi pada 2 September 2009 lalu. Rata-rata tersangka ini menyerahkan diri setelah mengeroyok korban hingga tewas.

“Rata-rata pengakuan tersangka karena mereka kesal dengan ulah korban yang selama ini beraksi seperti jagoan. Dari dua belas tersangka kasus ini, cuma kepala desa yang belum resmi ditahan karena harus menunggu izin dari Bupati Sigi,” demikian Rimba.***

Dua Polisi Ditikam Sekelompok Orang Saat Patroli


Palu - Dua orang anggota Satuan Patroli Motor, Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Sabtu (06/09/2009) malam, sekitar pukul 23.30 Waktu Indonesia Tengah ditikam sekelompok orang. Mereka ditikam sekelompok orang saat mengamankan balapan liar di kawasan Taman Ria, Palu Barat, Sulawesi Tengah. Satu unit mobil patrol Kepolisian Resor Palu juga dirusak dan kacanya dipecahkan.
 

Sebelumnya, beredar kabar bahwa dua orang anggota Patroli Motor Polda Sulteng itu diduga ditikam oleh beberapa oknum anggota TNI Angkatan Darat di kawasan Taman Ria, Palu Barat, saat melakukan patroli penertiban balapan liar di kawasan ruang publik terkenal di Kota Palu itu. Namun, kepastian para pelakunya masih diselidiki oleh Polda Sulteng dan Komando Resor Militer/132/Tadulako, Palu, Sulawesi Tengah


Baik Kepala Kepolisian Resor Palu AKBP Bonar Sitindjak maupun Kepala Seksi Intelijen Korem/132/ TD Mayor Infanteri Richard belum mengeluarkan keterangan resmi terkait insiden tersebut. Dalam perbincangan informal dengan wartawan, Richard/ menyatakan bahwa tidak bisa dipastikan apakah pelaku/ adalah anggota TNI AD atau siapapun karena belum ada satu pun pelaku yang ditangkap.


Sementara kondisi Brigadir Polisi Dua Jumadi Yunus dan Kurniawan yang mendapat luka robek di perut dan lengan kanan kondisinya sudah berangsur membaik setelah di rawat di Rumah Sakit Bhayangkara. Keduanya saat ini tengah dirawat inap di Paviliun Koral, rumah sakit milik Polda Sulteng tersebut.


Sampai minggu dinihari situasi di tempat kejadian perkara aman dan dapat dikendalikan. Kapolres Palu AKBP Bonar Sitindjak dan Kasie Intelijen Korem 132/TD Mayor Infanteri Richard/ sudah melakukan koordinasi dan penyelidikan atas insiden tersebut.***

Thursday, August 27, 2009

PN Palu Adili Penembak Dosen Unsimar Poso

Palu - Majelis Hakim Pengadilan Negeri Palu yang diketuai Heru Pramono, SH, Kamis (27/08/2009) pukul 11.30 Waktu Indonesia Tengah menyidangkan terdakwa Amrullah alias Kana alias Leo bin Amureng (30). Amrullah adalah terdakwa penembakan Dekan Fakultas Hukum Universitas Sintuvu Maroso, Poso, Sulawesi Tengah, Juliet Rosy Tilongo, SH,MH.

Terdakwa didampingi oleh Penasehat Hukum yang dipimpin Asludin Hatjani, yang juga mendampingi sejumlah keluarga tersangka peledakan bom Ritz Carlton dan JW Marriot, pada Jumat (17/07/2009) lalu.

Majelis Hakim yang diketuai Heru Pramono, beranggotakan Kukuh Subiyakto, SH dan Elvian, SH. Sementara Jaksa Penuntut Umum (JPU) adalah Inti Astutik, SH dan Zainal, SH.

Dalam sidang awal Jaksa Inti Astutik membacakan sejumlah dakwaan atas terdakwa Amrullah yang didakwa melakukan penembakan atas Juliet Rosy Tilongo, pada Selasa (30/3/2004) silam di kampus Universitas Sintuvu Maroso. Saat itu dia bonceng oleh Umang, yang saat ini masih terdalam dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Kepolisian Republik Indonesia.

Usai pembacaan dakwaan, Majelis Hakim kemudian mengundang PH dan JPU untuk mendiskusikan jadwal persidangan. Persidangan selanjutnya akan digelar pada Kamis (03/09/2009) mendatang.

Asludin Hatjani, PH terdakwa, mengatakan bahwa mereka telah menyiapkan strategi pembelaan.

“Kita akan ikuti proses persidangan ini apakah Jaksa dapat membuktikan bahwa klien saya terbukti bersalah atau tidak,” kata Asluddin yang aktif di Tim Pembela Muslim ini.

Sementara Zainal, anggota Jaksa Penuntut Umum mengatakan bahwa belum tertangkapnya Umang yang menjadi rekan terdakwa saat aksi penembakan itu, tidak menjadi halangan.

“Ada saksi-saksi dan lainnya yang dijadikan dasar menyusun dakwaan,” kata Zainal.

Amrullah ditangkap pada Senin, (20/04/2009) oleh Detasemen Khusus 88 Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat di Makassar, Sulawesi Selatan setelah lima tahun menjadi buronan. Ia kemudian dievakuasi kembali ke Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah. Namun Umang, temannya yang memboncengnya saat melakukan penembakan itu saat masih diburu Detasemen Khusus 88.

Selasa (30/3/2004) silam, tersangka Amrullah bersama Umang (DPO) melakukan penembakan atas sejumlah dosen beragama Kristen Protestan yang mengajar di Universitas Sintuvu Maroso. Sebelum melakukan penembakan tersangka dan temannya, melakukan pengintaian. Dari pengintaian itu diketahi saksi korban Rosy kerap turun dari Tentena, Pamona Selatan, Poso untuk mengajar dengan empat orang temannya dua kali dalam seminggu. Mereka mengendarai mobil Suzuki Futura berwarna biru.

Berdasarkan itulah, tersangka yang merupakan anggota kelompok Mujahiddin Kayamanya menetapkan targetnya. Menurut mereka itu adalah amaliyah yang bernilai jihad bagi kelompoknya.***

Blog Info

BLOG ini berisi sejumlah catatan jurnalistik saya yang sempat terdokumentasikan. Isi blog ini dapat dikutip sebagian atau seluruhnya, sepanjang menyebutkan sumbernya, karena itu salah satu cara menghargai karya orang lain. Selamat membaca.

Dedication Quote

ORANG yang bahagia itu akan selalu menyediakan waktu untuk membaca, karena itu sumber hikmah. Menyediakan waktu tertawa karena itu musiknya jiwa. Menyediakan waktu untuk berfikir karena itu pokok kemajuan. Menyediakan waktu untuk beramal karena itu pangkal kejayaan. Menyediakan waktu untuk bersenda gurau karena itu akan membuat awet muda.Menyediakan waktu beribadah karena itu adalah ibu dari segala ketenangan jiwa. [Anonim]