Tuesday, September 26, 2006

Tibo dan Rinus Dimakamkan dengan Cara Adat

Palu - Terpidana mati Poso Fabianus Tibo (60) dan Marinus Riwu (48) akhirnya dimakamkan secara adat Nusa Tenggara Timur di tempat berbeda di Morowali, Sulawesi Tengah, Minggu (24/9). Keduanya bersama Dominggus da Silva ditembak mati regu tembak Satuan Brigade Mobil Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah.

Jenazah keduanya sebelumnya disemayamkan di Gereja Khatolik Santa Maria, Morowali, Sulteng sejak Jumat (22/9) setelah diterbangkan dari Bandara Mutiara Palu menuju Beteleme melalui Soroako.

Ribuan umat Khatolik dan warga Flores, NTT setempat mengiringi kepergian kedua jenazah tersebut ke peristirahatan terakhir.

Pastor Jimmy Tumbelaka yang memimpin prosesi ibadah penguburan tersebut menyatakan mereka telah menjadi korban dari kepentingan besar di luar mereka.

"Mereka telah menjadi martir bagi penegakan hukum di Poso. Mereka adalah saksi kunci, sayangnya, mereka harus berhadapan dengan regu tembak," kata Jimmy.

Tibo dikuburkan di Pekuburan Umum Benteng, Beteleme, Biromaru, Sulawesi Tengah. Prosesi penguburan didahului dengan memercikkan air suci ke atas kuburan putra asal Flores itu.

Nurlin Kasiala dan Robertus Tibo, istri dan anak sulung Tibo, terlihat tegar mengikuti prosesi penguburan itu.

"Air mata kami sudah habis. Perjuangan kami sia-sia. Bapak akhirnya menemui akhir hidupnya di depan regu tembak," kata Robertus.

Sementara itu, Marinus dikuburkan di Pekuburan Umum Moroles, Kecamatan Petasia, Morowali. Ribuan pelayat juga mengantarkannya ke peristirahatan terakhirnya.

0 comments:

Blog Info

BLOG ini berisi sejumlah catatan jurnalistik saya yang sempat terdokumentasikan. Isi blog ini dapat dikutip sebagian atau seluruhnya, sepanjang menyebutkan sumbernya, karena itu salah satu cara menghargai karya orang lain. Selamat membaca.

Dedication Quote

ORANG yang bahagia itu akan selalu menyediakan waktu untuk membaca, karena itu sumber hikmah. Menyediakan waktu tertawa karena itu musiknya jiwa. Menyediakan waktu untuk berfikir karena itu pokok kemajuan. Menyediakan waktu untuk beramal karena itu pangkal kejayaan. Menyediakan waktu untuk bersenda gurau karena itu akan membuat awet muda.Menyediakan waktu beribadah karena itu adalah ibu dari segala ketenangan jiwa. [Anonim]