Palu – Satu minggu pasca eksekusi mati, Fabianus Tibo Dominggus Dasilva dan Marinus Riwu, beberapa gangguan keamanan terus saja terjadi di beberapa kecamatan di Kabupaten Poso. Jumat (29/9) sekitar pukul 19.30, dua orang tidak dikenal dengan berboncengan mengendarai motor bebek merk Honda, melemparkan granat nanas ke sekumpulan orang yang sedang berkumpul di bekas pos penjagaan brimob di Kelurahan Sayo, Poso Kota.
Granat yang masih terikat dengan tali rafia warna merah saat dilempar mengenai kaki salah seorang warga Kelurahan Sayo bernama Robert (32). Untung saja Granat itu belum meledak dan berhasil diamankan oleh tim penjinak bom. Pada hari yang sama sekitar pukul 22.00 WITA, ditemukan mayat laki-laki bernama Metro Imbah Tanpasigi (23), di Desa Tambaro Kecamatan Lage, Kabupaten Poso.Dugaan sementara korban dibunuh. Mayat korban saat ini masih berada di kamar mayat Rumah Sakit Umum Daerah Poso.
Sabtu (30/9) dini hari tadi secara berurutan ledakan bom terjadi sekitar pukul 01.00, dua buah bom meledak di terminal. Dan satu jam berikutnya, sebuah bom meledak di Gereja Eklesia. Tidak lama kemudian sebuah bom meledak lagi di pasar ikan di Kelurahan Sayo. Tidak ada korban jiwa dalam ledakan itu. Diduga bom yang meledak itu merupakan bom hampa.
Sebelumnya, Rabu (27/9) dua warga Desa Masamba, Kabupaten Palopo, Sulawesi Selatan, Arham Badarudin (40) dan Rendi Rahman alis Wandi (17) yang berprofesi sebagai penjual ikan, hilang antara Desa Taripa dan Desa Masewe, Kecamatan Pamona Timur 97 km arah selatan Kota Poso. Mobil Suzuki Carry yang yang ditumpangi ditemukan polisi jatuh di dalam jurang di Desa Masewe. Saat ini mobil Suzuki Carry
Awalnya kedua orang yang dinyatakan hilang ini diduga mengalami kecelakaan, namun saat mobil diangkat dari jurang, tidak ditemukan adanya kedua korban. Memasuki hari keempat ini pencarian korban terus dilakukan. Menurut Kapolda Sulawesi Tengah Komisaris Besar Polisi Badrodin Haiti , untuk pencarian korban pihaknya telah melibatkan tim dari tiga polres. Polres Tojo Unauna, Polres Poso dan Polres Luwu Utara.
Ada dugaan, kedua warga Masamba itu dibunuh oleh sekelompok orang bersenjata. Namun Kapolda belum bisa memastikan apa yang terjadi dengan dua orang tersebut.
“Hilangnya kedua orang ini jangan dikait-kaitkan dengan persoalan SARA dan eksekusi terhadap Tibo dan kawan-kawan, karena sampai saat ini kami masih terus melakukan pencarian dan penyelidikan,” ujar Badrodin.
Sementara itu, suasana Kota Poso sendiri sejak tadi malam terlihat mencekam, semua kendaraan bermotor yang melewati Jalan Trans Sulawesi diperiksa oleh aparat dan disarankan untuk tidak melanjutkan perjalan pada malam hari, mengingat situasi keamanan yang tidak menentu. Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan jalur darat khususnya Poso-Tentena-Taripa dan Pendolo untuk sementara ditutup. Mengingat sampai sekarang dua warga Sulsel yang hilang beberapa waktu lalu belum diketahui nasibnya.***
Saturday, September 30, 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Blog Info
BLOG ini berisi sejumlah catatan jurnalistik saya yang sempat terdokumentasikan. Isi blog ini dapat dikutip sebagian atau seluruhnya, sepanjang menyebutkan sumbernya, karena itu salah satu cara menghargai karya orang lain. Selamat membaca.
Dedication Quote
ORANG yang bahagia itu akan selalu menyediakan waktu untuk membaca, karena itu sumber hikmah. Menyediakan waktu tertawa karena itu musiknya jiwa. Menyediakan waktu untuk berfikir karena itu pokok kemajuan. Menyediakan waktu untuk beramal karena itu pangkal kejayaan. Menyediakan waktu untuk bersenda gurau karena itu akan membuat awet muda.Menyediakan waktu beribadah karena itu adalah ibu dari segala ketenangan jiwa. [Anonim]
0 comments:
Post a Comment