Thursday, September 07, 2006

Polisi Selidiki Bom Poso sebagai Bom Bunuh diri

Poso – Tim Laboratorium Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia dan Makassar, Sulawesi Selatan dan Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah hingga Kamis (7/9/2006) sore masih menyelidiki apakah ledakan bom di Desa Tangkura, Poso Pesisir Utara adalah bom bunuh diri atau bom yang diledakkan dari jauh dengan remote control. Selain melakukan olah tempat kejadian perkara, polisi juga memeriksa intensif sejumlah saksi.

Kapolda Sulawesi Tengah Kombes Badrodin Haiti, meski ada dugaan dari sejumlah pihak bahwa itu adalah bom bunuh diri, namun Polisi polisi belum bisa menyimpulkannya.

“Untuk memastikannya, pihak Laboratorium Forensik masih harus melakukan penyelidikan dan olah TKP dengan seksama,” sebut Badrodin.

Yang bisa dipastikan, kata Kapolda, jika dilihat dari dampak ledakan bom terhadap korban tewas John Tobeli bahwa saat itu ia memegang bungkusan bom ini.

Kapolda menyatakan dilihat dari lokasi ledakan kemungkinan sasaran ledakan bom ini bukan kepada kelompok tertentu sebab lokasi ledakan terjadi di sebuah pondok yang biasa dijadikan tempat istirahat warga
yang melakukan perjalanan masuk keluar Kota Poso.

Sampai Jumat (8/9/2006) polisi telah memeriksa enam saksi, termasuk Rose Sancu’u, isteri korban. Namun, sejauh ini motif peledakan ini belum diketahui.

Bom Tangkura adalah ledakan bom ketiga dalam dua bulan terakhir. Pada awal dan pertengahan Agustus lalu terjadi ledakan bom di Stadion Olahraga Kasintuwu dan Cafe Victoria, di Kelurahan Sayo. Namun tak ada korban jiwa dalam dua ledakan ini. ***

0 comments:

Blog Info

BLOG ini berisi sejumlah catatan jurnalistik saya yang sempat terdokumentasikan. Isi blog ini dapat dikutip sebagian atau seluruhnya, sepanjang menyebutkan sumbernya, karena itu salah satu cara menghargai karya orang lain. Selamat membaca.

Dedication Quote

ORANG yang bahagia itu akan selalu menyediakan waktu untuk membaca, karena itu sumber hikmah. Menyediakan waktu tertawa karena itu musiknya jiwa. Menyediakan waktu untuk berfikir karena itu pokok kemajuan. Menyediakan waktu untuk beramal karena itu pangkal kejayaan. Menyediakan waktu untuk bersenda gurau karena itu akan membuat awet muda.Menyediakan waktu beribadah karena itu adalah ibu dari segala ketenangan jiwa. [Anonim]