
Pasca baku tembak Polisi dengan kelompok bersenjata Senin (22/1/2007) lalu, Aat bersembunyi di rumah salah seorang tantennya di Kelurahan Bonesompe, Poso Kota.
Saat menyerahkan diri kepada Polisi Jumat pagi, ia diantara oleh ibu dan keluarganya yang lain. Isak tangis puluhan warga mengiringi penyerahan diri Aat. Ia lalu diantar menemui Kapolda Sulteng Brigadir Jenderal Badrodin Haiti yang menginap di Mess Tinombala Polda Sulteng di Jalan Pattimura, Kelurahan Lawanga, Poso Kota. Ia menumpang mobil Totoya Innova.
Saat berbincang-bincang dengan Kapolda Badrodin, Aat mengakui pada saat baku tembak dengan Polisi, Senin (22/1) lalu ia menenteng senjata api laras panjang organic jenis M-16 Mini. Sebelumnya, ia menenteng SS-1 yang kemudian diserahkannya kepada Wiwin Kalahe, salah seorang DPO Poso.
Setelah berbincang dengan Kapolda Badrodin, ia kemudian diidentifikasi oleh tim Forensik Polres Poso.
Satuan Tugas Humas Polda Sulteng AKBP Wibowo menyatakan bahwa Aat terlibat serangkaian aksi kekerasan di Poso dan Palu, Sulawesi Tengah. Pemuda kelahiran Bonesompe, 17 Oktober 1979 dalam penyelidikan diketahui terlibat peledakan bom Tentena pada 25 Mei 2004 yang menewaskan 22 orang dan melukai sekitar 100 orang lainnya.***
0 comments:
Post a Comment