Saturday, December 15, 2007

Festival Danau Poso, Asa Merajut Kembali Persaudaraan


PADA 5 Desember 2007 lalu, saya bersama juru kamera RCTI Upik Nyonk, koresponden Global TV Iwan Lapasere, juru kamera Metro TV Harry Laturadja dan reporter KBR 68H Erna Dwi Lidiawati berangkat ke Poso, Sulawesi Tengah. Pukul 22.00 Waktu Indonesia Tengah kami bertolak dari Palu. Perjalanannya santai. Pukul 03.00 WITA barulah kami tiba di Poso.

Sepanjang jalan suasana tenang sudah mulai terasa. Tidak ada lagi Polisi garang yang berjaga dengan senjata laras panjang di tangan menghentikan mobil dan memeriksa penumpangnya. Meski pos-pos pengamanan masih berdiri sepanjang jalan menuju ke Poso.

Perjalanan saya ke Poso kali ini adalah yang kesekian kalinya sejak konflik sosial mengharubiru kabupaten penghasil kayu mewah Ebony itu pada 1998. Kali ini, saya hendak meliput Festival Danau Poso. Akronimnya FDP.

Ya, FDP. Kata itu seperti mantera yang mengingatkan orang bahwa di Poso dahulu masyarakatnya saling berjabatan tangan dan hati dengan erat. Namun kemudian konflik
Sembilan tahun lamanya FDP terhenti akibat konflik, yang membuat persaudaraan antara komunitas berbeda keyakinan terkoyak.

Festival ini pertama kali digelar di Kota Tentena oleh Dinas Pariwisata pada 1989 untuk mempromosikan keragaman budaya Sulawesi Tengah. Festival yang saban tahun digelar ini terhenti pada 1997 akibat konflik sosial yang melanda poso.

Dinas Pariwisata berharap digelarnya lagi Festival ini bisa mengabarkan kepada dunia, bahwa Poso sudah aman untuk dikunjungi para wisatawan asing maupun domestik. Festival ini dihelat sejak 6 desember hingga 10 Desember.

“Kita harus mampu memproklamirkan kepada dunia nasional dan internasional bahwa inilah Poso kini. Kami akan memadamkan bara api yang pernah menyala melalui kearifan lokal yang terwariskan secara turun temurun. Jadi bantu kami,” kata Jethan Towakit, Wakil Kepala Dinas Pariwisata Sulteng.

To Wana Bawa Damai
Di tepian Danau Poso, 57 kilometer arah tenggara Kota Poso ajang budaya seperti lomba perahu hias, perahu dayung dan pagelaran seni tradisional dari beberapa kabupaten dan kota di Sulawesi Tengah digelar selama FDP.

Salah satunya adalah pagelaran tradisi yang ditampilkan Suku Wana, dari Morowali. Mereka tampil memukau hati.

Mereka menyuguhkan tradisi Dendelu dan Salonde, sebuah tradisi menyambut tamu di mana para perempuannya menyuguhkan pinang dan sirih untuk menginang. Lalu para lelaki menyambut para tamu yang datang itu dengan tarian. Ada pula suguhan tradisi Momago, ritual pengobatan tradisional yang dilakukan oleh para tetua adatnya.

Nilai-nilai kekeluargaan begitu terasa. Gotong royong, kebersamaan dan saling memahami peran antara lelaki sebagai kepala rumah tangga dan perempuan sebagai ibu mewujud dalam interaksi mereka saat Dendelu dan Momago. To Wana membawa damai ke Poso yang penuh bara api di tahun-tahun sebelumnya.

Tidak hanya warga setempat yang kagum menyaksikan suguhan tradisi suku Wana itu, Manuela, warga Negara Jerman pun terkesima.

“Indah, sungguh indah. Itu cantik. Ini kali pertama saya di Sulawesi dan saya melihatnya pula untuk pertama kali. Saya pikir itu sangat baik dan oke,”

Festival ini memang seperti terlahir kembali setelah lama mati suri. Karenanya suasananya menjadi terasa berbeda dengan festival di tahun-tahun sebelumnya. Dulunya, suku-suku pedalaman bahkan mau turun gunung untuk menyaksikan pentas budaya ini. Mereka bahkan rela tidur di teras-teras rumah penduduk setempat. Pemandangan itulah yang kini hilang.

Rinaldy Damanik, pendeta dan salah seorang peserta Festival sebelumnya menyampaikan perasaan hatinya.

“Saat itu, semua orang punya hubungan baik dengan semuanya. Tidak ada perkelahian. Ada lomba-loma, ada yang menang, ada yang kalah. Itu biasa aja. Itu menarik sekali, itu yang kita rindukan, seperti dulu. Saling mendukung, saling mengsupport. Tidak ada caci maki, yang banyak itu tepuk tangan dan jabat tangan,” ungkap Damanik.

Semua warga berharap festival ini bisa kembali mempererat tali persaudaraan. Seperti harapan Matatias Konda, salah seorang warga tentena.

“Dengan adanya festival ini, kami merasa rasa persaudaraan itu sangat erat. Di sinilah tempat kami mencurahkan segala kegembiraan kami kepada teman-teman yang tidak kami rasakan lagi hal-hal seperti ini,” sebut Matatias.

Tentu saja harapan Matatias, bukanlah harapan kosong belaka. Itu adalah harapan semua orang yang ingin melihat Poso kembali damai seperti sedia kala. Agar mereka kembali menikmati indahnya matahari terbenam di Danau Poso dan riuh rendah suara anak-anak bermain kecipak air di Danau indah itu.***

34 comments:

Anonymous said...

harusnya yg kayak gini nih,,yg disiarin di tv2..biar kita2 yang belum pernah ke poso ini tau,,di sana tu yang ada bukan cuma masalah perang suku & bunh'uh2 orang=D

Anonymous said...

hehehehe bagus juga ngana pe blog
eh kita cuma mampir n baca2 blog kawanua

http://andiiccank.blogspot.com

Unknown said...

it's great to see the different cultures of the world. also how they promote and live it out. let's never forget the things we were.

online auto insurance quotes

Unknown said...

Its great to see all religion at one,payday loan lenders

Unknown said...

I feel strongly about information and love learning more on this. If possible, as you gain expertise, It is extremely helpful for me.
same day payday loan

Unknown said...

Great article its very striking....You have beautifully presented your thought in this blog post.found so many interesting things in this blog..excellent work...cash payday loan

Unknown said...

Oh and as your are so interested in other people lives, there is an interview with him in the guardian today, and he is having a meeting with the Daily Mail this afternoon for an exclusive story, that will be published later on in the week.
same day payday loan

khan22 said...

That's interesting, that's what we miss, like the first. Mutual support, mutual mengsupport. No verbal abuse, which are many applause and handshakes
San Diego Podiatrist

Unknown said...

That's interesting, that's what we miss, like the first. Mutual support, mutual mengsupport. No verbal abuse, which are many applause and handshakes
Bankruptcy San Diego

Unknown said...

That's interesting, that's what we miss, like the first. Mutual support, mutual mengsupport. No verbal abuse, which are many applause and handshakes.
Bankruptcy San Diego

Anonymous said...

That's interesting, that's what we miss, like the first. Mutual support, mutual mengsupport. No verbal abuse, which are many applause and handshakes
Plus Size Sarong

Unknown said...

It makes sense in my head, I just can't explain it, So Feeling Mo Iiwan Kita ASA KA., Ang rason sa lahat ng katarantaduhan: ITS PART OF GROWING UP, Haha,
Mothers Day Flowers

customized essay said...

liked the content on this site. This is great!!! Thank’s a lot!!!

Unknown said...

he word like a mantra that reminds people that the community in Poso first shook hands and hearts to each other tightly. But then the conflict
Nine years
Carbon Fiber Paddle

Dog Life Jacket said...

Great post, what you said is really helpful to me. I can't agree with you anymore. I have been talking with my friend about, he though it is really interesting as well. Keep up with your good work, I would come back to you.

rose said...

Definitely I feel strongly about information and love learning more on this.If possible,as you gain expertise,It is extremely helpful for me.
SARONG

rose said...

This is A interesting, that's what we miss, like the first. Mutual support, mutual mengsupport. No verbal abuse, which are many applause and handshakes.
Austin Real Estate

man said...

This is a great to see the different cultures of the world. also how they promote and live it out. let's never forget the things we were.
Isdale Construction

bobbi boss said...

This is A interesting, that's what we miss, like the first. Mutual support, mutual mengsupport. No verbal abuse, which are many applause and handshakes. it's great to see the different cultures of the world. also how they promote and live it out. let's never forget the things we were.

Levitra Online said...

Thanks for sharing, much appreciated and useful post, congrat and keep on track!

pet medication said...

Great article you wrote, really inspired me! I wish I can be like you :)

checking said...

That's interesting, that's what we miss, like the first. Mutual support, mutual mengsupport. No verbal abuse, which are many applause and handshakes saga hair

checking said...

That's interesting, that's what we miss, like the first. Mutual support, mutual mengsupport. No verbal abuse, which are many applause and handshakes.saga gold

buy essay online said...

nice thing

auto insurance quotes online said...

great festival thanks for writing on this post

Abilene Roofing Companies said...

That's interesting, that's what we miss, like the first. Mutual support, mutual mengsupport. No verbal abuse, which are many applause and handshakes

l-arginine blood pressure said...

Very informative post. Thanks for taking the time to share your view with us.

Resume Writing said...

CV Writing:Thanks for this post very much! I think it really is great!

Brian said...

looks classic tradition

||company name badges||

Term Papers said...

Amazing and some kind of amusing though. Thank you for telling about the new culture. Keep it up.



Term Papers

water damage huntingtonbeach said...

The moment we've stop to have a look at right here a little over a week ago, my brother was initially so insistent on the subject of developing remark on Buck's idea actually being put up. I then again was adamant that we need to keep our mouth sealed for some time and merely never make a comment but when he made an effort to make another comment which presents criticsms about how others responded on his assertion, I guess he was dead improper in it.

Rachiel said...

I agree with you Rick. I believe festivals are there for us to uncover.

Rachiel from
Upright Vacuum Cleaner Reviews

Lace Front said...

Awesome post! I will keep an on eye on your blog. Keep writing good stuff like this only!

Sahib Khan said...

black friday shoe sales
blue yeti micrpopohne black friday
walmart gaming chair black friday
online black friday office chair deal
samsung smartwatch black friday deals

black friday shoe sales
blue yeti micrpopohne black friday
walmart gaming chair black friday
online black friday office chair deal
samsung smartwatch black friday deals

Blog Info

BLOG ini berisi sejumlah catatan jurnalistik saya yang sempat terdokumentasikan. Isi blog ini dapat dikutip sebagian atau seluruhnya, sepanjang menyebutkan sumbernya, karena itu salah satu cara menghargai karya orang lain. Selamat membaca.

Dedication Quote

ORANG yang bahagia itu akan selalu menyediakan waktu untuk membaca, karena itu sumber hikmah. Menyediakan waktu tertawa karena itu musiknya jiwa. Menyediakan waktu untuk berfikir karena itu pokok kemajuan. Menyediakan waktu untuk beramal karena itu pangkal kejayaan. Menyediakan waktu untuk bersenda gurau karena itu akan membuat awet muda.Menyediakan waktu beribadah karena itu adalah ibu dari segala ketenangan jiwa. [Anonim]