Palu - Pasca penangkapan Basri dan kawan-kawan, kelompok yang terlibat berbagai aksi kekerasan di Poso, ternyata masih tersisa lagi delapan orang yang sampai sekarang masih diburu oleh polisi. Menurut Kapolda Sulawesi Tengah, Brigadir Jenderal Polisi, Badrodin Haiti, mereka itu adalah Upi, Iin, Yasin Lakita, Iwan Asapa, Nanto Bojel, Papa Isram, Maryono dan Enal Ta'u. Salah seorangnya juga adalah Dokter Agus, yang diyakini sebagai murid langsung Noordin Mohd Top.
Badrodin mengatakan, pihaknya telah mengetahui tempat persembunyian mereka di Poso. Hanya saja, polisi masih menunggu waktu yang tepat untuk membekuk mereka.
Ditanya soal kaitan antara delapan DPO itu dengan kelompok Abu Dujana, Kapolda Badrodin Haiti menyatakan, itu masih sebatas asumsi saja dan belum sampai pada kesimpulan akhir. Yang pasti, katanya, kelompok delapan DPO itu adalah bagian yang tidak terpisahkan dengan Jamaah Islamiyah.
Kata Badrodin, ada dua orang dari delapan orang yang paling dicari itu adalah murid Noordin Mohd Top yang pernah dilatih di Blitar, Jawa Timur yakni Dokter Agus. Hanya saja, kata Kapolda Sulteng, pihaknya masih terus menyelidiki keberadaan dr Agus. Polisi pernah mengecek ke tempat tinggal yang bersangkutan, tapi ternyata sudah tidak berada di tempat. Tokoh tersebut sangat penting untuk mengungkap soal jaringan para DPO itu.
Dari penulusuran lapangan diketahui dr Agus berasal dari Semarang, Jawa Tengah. Ia disebut-sebut sebagai Menteri Kesehatan Jamaah Islamiyah. Dokter ini memiliki nama asli Joko dan diduga memiliki hubungan yang sangat kuat dengan kelompok Abu Dujana.
Dokter Agus alias Joko ini, masuk ke Poso tahun 2005, sebelum terjadinya peledakan bom di Pasar Tentena. Bahkan, diduga dokter ini termasuk salah seorang yang ikut merencanakan peledakan itu. Hanya saja, setekah peristiwa itu, dokter Agus alias Joko ini pun raib.***
Thursday, June 14, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Blog Info
BLOG ini berisi sejumlah catatan jurnalistik saya yang sempat terdokumentasikan. Isi blog ini dapat dikutip sebagian atau seluruhnya, sepanjang menyebutkan sumbernya, karena itu salah satu cara menghargai karya orang lain. Selamat membaca.
Dedication Quote
ORANG yang bahagia itu akan selalu menyediakan waktu untuk membaca, karena itu sumber hikmah. Menyediakan waktu tertawa karena itu musiknya jiwa. Menyediakan waktu untuk berfikir karena itu pokok kemajuan. Menyediakan waktu untuk beramal karena itu pangkal kejayaan. Menyediakan waktu untuk bersenda gurau karena itu akan membuat awet muda.Menyediakan waktu beribadah karena itu adalah ibu dari segala ketenangan jiwa. [Anonim]
0 comments:
Post a Comment