Friday, August 31, 2007

Warga Serahkan 16 Pucuk Senpi dan 150 Butir Amunisi

Poso - Sebanyak 16 pucuk senjata api rakitan dan ratusan amunisi aktif diserahkan secara sukarela oleh warga Kabupaten Poso dan Ampana, Kabupaten Tojo Unauna. Puluhan senpi dan amunisi aktif yang diserahkan ini merupakan sisa peninggalan warga saat terjadinya kerusuhan bernuansa suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) enam tahun silam di Kabupaten Poso.

Demikian disampaikan Komandan Batalyon Infanteri 714 Sintuwu Maroso Letnan Kolonel Try Seto.

“Warga menyerahkan senjata api rakitan dan amunisi aktif itu secara sukarela. Namun identitas mereka, tentu saja kami rahasiakan untuk alasan keamanan,” kata Seto, Jumat (31/8) pagi.

Belasan senpi rakitan yang diserahkan warga pada Minggu (26/8) ini terdiri dari sembilan senjata api rakitan laras panjang dan enam senpi laras pendek. Kondisi belasan pucuk senpi rakitan masih terlihat baru.

Selain menyerahkan senpi rakitan tersebut, warga juga menyerahkan lebih dari 150 butir amunisi aktif.

Para warga yang dirahasiakan namanya ini menyerahkan barang-barang yang mereka di luar kewenangannya itu di Markas Batalyon Infanteri Sintuvu Maroso Poso di Jalan Poros Poso-Tentena.

“Kami ingin agar Poso aman dan kembali normal seperti dulu,” kata para warga yang menyerahkan senpi dan amunisi itu, seperti yang ditirukan Seto.

Seto berharap agar warga poso yang masih menyimpan senjata api dan amunisi serta bahan berbahaya lainnya secara sukarela segera menyerahkannya ke aparat keamanan baik TNI maupun Polri. Pihak TNI sendiri menjamin keamanan dan kerahasiaan warga yang mau menyerahkan dan tidak akan diproses secara hukum.***

Blog Info

BLOG ini berisi sejumlah catatan jurnalistik saya yang sempat terdokumentasikan. Isi blog ini dapat dikutip sebagian atau seluruhnya, sepanjang menyebutkan sumbernya, karena itu salah satu cara menghargai karya orang lain. Selamat membaca.

Dedication Quote

ORANG yang bahagia itu akan selalu menyediakan waktu untuk membaca, karena itu sumber hikmah. Menyediakan waktu tertawa karena itu musiknya jiwa. Menyediakan waktu untuk berfikir karena itu pokok kemajuan. Menyediakan waktu untuk beramal karena itu pangkal kejayaan. Menyediakan waktu untuk bersenda gurau karena itu akan membuat awet muda.Menyediakan waktu beribadah karena itu adalah ibu dari segala ketenangan jiwa. [Anonim]